Senin, 03 Maret 2014

Cara Membuat Tempe Dengan Botol Plastik



Membuat Tempe dengan botol plastik


   A.      Tujuan :                 
 Membuat tempe dan mengetahui proses pembuatan tempe.

   B.       Alat dan bahan :


A.   ALAT
1.     Baskom
2.    Saringan
3.    Dandang
4.    Sotel Kayu
5.    Kipas Angin/Kipas
6.    KomporTampah
7.    Lilin                                              
8.    Tusuk Sate
9.    Kantong Plastik

B.    BAHAN
1.     Kacang Kedelai
2.    Ragi Tempe

C.    Cara kerja              :
1.     Cucilah tampah, ayakan, kipas dan cukil yang akan digunakan, kemudian dikeringkan.

2.    Bersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur, kemudian dikeringkan.

3.    Rendam kacang  kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam dengan air dingin biasa (proses hidrasi agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin).


4.    Lepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian cuci atau bilas dengan menggunakan air bersih.

5.    Kukus / rebus biji kedelai tersebut sampai empuk.

6.    Setelah biji kedelai terasa empuk, tuangkan biji-biji tersebut pada tampah yang telah dibersihkan, lalu diangin-angin dengan kipas/kipas angin sambil diaduk-aduk hingga biji-biji tersebut terasa hangat.


7.    Taburkan ragi tempe yang telah disiapkan sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk supaya merata (1/2 sendok untuk 1 kg)

8.    Siapkan botol plastik untuk pembungkus. Bila botol plastik yang digunakan sebagai pembungkus, berilah lubang-lubang kecil pada botol tersebut dengan menggunakan lidi atau garpu.

9.    Masukkan kedelai yang telah diberi ragi tempe ke dalam pembungkusnya, atur ketebalannya sesuai dengan selera.

10. Proses fermentasi kacang kedelai ini pada suhu kamar selama satu atau dua hari atau hingga seluruh permukaan kacang kedelai tertutupi jamur.

11.  Setiap sore dan pagi hari tempe dibalikkan agar proses fermentasi kacang kedelai merata.

Kamis, 20 Februari 2014

Makna Lambang Banten





Makna lambang
  • Kubah Masjid, melambangkan kultur masyarakat yang agamis. Bintang bersudut lima, Ketuhanan Yang Maha Esa.
  • Menara Masjid Agung Banten, melambangkan semangat tinggi, yang berpedoman pada petunjuk Allah SWT.
  • Gapura Kaibon, melambangkan Daerah Propinsi Banten sebagai pintu gerbang peradaban dunia, perekonomian dan lalu lintas internasional menuju era globalisasi.
  • Padi berwarna kuning berjumlah 17 dan Kapas berwarna putih berjumlah 8 Tamgkai , 4 Kelopak Berwarna cokelta, 5 KUMTUM BUNGA melambangkan Provinsi Banten merupakan daerah agraris, cukup sandang pangan. 17-8-45 menunjukkan Proklamasi Republik Indonesia.
  • Gunung berwarna Hitam, melambangkan kekayaan alam dan menunjukkan dataran rendah serta pegunungan. Badak bercula satu, melambangkan masyarakat yang pantang menyerah dalam menegakkan kebenaran dan dilindungi oleh hukum.
  • Laut berwana biru, dengan gelombang putih berjumlah 17 melambangkan daerah maritim, kaya dengan potensi lautnya.
  • Gerigi berwana abu-abu berjumlah 10, menunjukkan orientasi semangat kerja pembangunan dan sektor industri.
  • Dua garis marka berwana putih, menunjukkan landasan pacu Bandara Soekarno Hatta, lampu bulatan kuning (beacon light) melambangkan pemacu semangat mencapai cita-cita.
  • Pita berwarna kuning, melambangkan ikaatan persatuan dan kesatuan masyarakat Banten.
  • Badak bercula satu, melambangkan fauna identitas banten yang menjadi warisan dunia.

Makna warna
  • Merah - keberanian
  • Putih - suci, arif dan bijaksana
  • Kuning - kemuliaan, lambang kejayaan dan keluhuran
  • Hitam - keteguhan, kekuatan dan ketabahan hati
  • Abu-abu - ketabahan
  • Biru - kejernihan, kedamaian dan ketenangan
  • Hijau - kesuburan
  • Cokelat - kemakmuran